10 Tahun Kiprah FGDforum
Kerjasama FGDforum-Politeknik Negeri Jakarta
Peringatan 10 tahun kiprah FGDforum pada 21 Oktober 2008, adalah sebuah apresiasi kepedulian FGDforum terhadap pendidikan kegrafikaan tanah air sesuai dengan visi misi edukasi organisasi ini. Hal ini juga menjawab berbagai pertanyaan misalnya tentang sepinya suara FGDforum sejak pelaksanaan FGDexpo2007.
“FGDforum tetap dengan kegiatan rutinnya, seperti forum diskusi tiap hari rabu bersama Dyandra. Kami juga tetap concern dengan visi dan misi organisasi dalam memperluas industri grafika, serta ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam perkembangan digital.” Jelas Herman Pratomo, Sekjen FGDforum yang juga Direktur Marketing FGDexpo2009.
Sebagai jembatan antara lembaga pendidikan dengan kalangan industri, FGDforum telah menandatangani kerjasama dengan Politeknik Negeri Jakata [PNJ] pada tanggal 21 Oktober 2008. Penandatanganan nota kerjasama yang dilakukan oleh Ketua FGDforu dan Direktur PNJ.
Diantara kerjasama yang disepakati untuk jangka 5 tahun kedepan ini, antara lain FGDforum agar dapat berfungsi sebagai jembatan penghubung kemitraan Kampus dengan Industri, memberikan solusi atas kesulitan mendapatkan SDM Pengajar, pemberian Beasiswa. Penandatanganan kerjasama tersebut, disaksikan ratusan undangan dari kalangan akademisi dan industri grafika disela-sela rangkaian kegiatan kuliah umum kegrafikaan.
Secara terperinci, dalam nota kerjasama dengan jangka waktu 5 tahun tersebut terdapat poin-poin penting antara lain Ruang lingkup kesepakatan [MoU]: Menyiapkan pelaksanaan program lanjutan dibidang kegrafikaan, Bantuan penyusunan kurikulum dan bahan ajar untuk program lanjutan, Penyusunan standard kompetensi bidang kegrafikaan, Job Training bagi mahasiswa dan dosen, Training of Trainer [TOT] bagi dosen Politeknik Negeri Jakarta dan Menyiapkan Dosen praktisi sebagai Dosen tamu di Politeknik Negeri Jakarta.
Adapun mengenai Pelaksanaan Kerja Sama [MoA] Pengembangan Pendidikan Di Bidang Kegrafikaan , Ruang lingkup kerja samanya meliputi : Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang kompeten di bidang kegrafikaan dalam bentuk penyelenggaraan program lanjutan, Menyelenggarakan pendidikan singkat dalam rangka uji kompetensi bagi SDM dibidang kegrafikaan yang ingin memperoleh sertifikasi profesi dan masyarakat umum, serta menyelenggrakan kegiatan lain yang terkait dan belum tercakup dalam nota kerjasama dimana akan dituangkan dalam surat perjanjian tersendiri.
Sedangkan dalam Pasal 3 MoA mengenai Tugas dan tanggung jawab juga dijelaskan antara lain, Politeknik Negeri Jakarta; menyiapkan Dosen, ruang belajar, fasilitas pendidikan lainnya yang terkait, bersama dengan FGDforum mnyiapkan kurikulum serta pengembangannya, menyelenggarakan pendidikan lanjutan dan menerbitkan ijasah untuk program tersebut, memberikan sertifikat tanda keikutsertaan dalam program-program pendidikan singkat, serta menyelenggarakan pendidikan singkat bagi sumber daya manusia dibidang kegrafikaan dan masyarakat umum.
Begitu juga dengan FGDforum, dalam hal ini memiliki tugas dan tanggung jawab menyiapkan Dosen praktisi, bersama denga PNJ menyiapkan kurikulum serta pengembangannya, menyelenggarakan kegiatan pelatihan dan memberikan sertifikasi asosiasi bagi mahasiswa PNJ berdasarkan uji kompetensi, menyiapkan prasarana dan ikut menyediakan informasi calon peserta untuk pendidikan singkat bagi sumber daya manusia dibidang kegrafikaan dan masyarakat umum, dan membantu dalam kegiatan penempatan praktek kerja bagi mahasiswa.
FGDforum Menjawab
Mungkin beberapa kalangan bertanya setelah FGDexpo2007 FGDforum kemana saja?
Hal itu wajar saja karena memang nampaknya kegiatan paling menonjol dan diikuti oleh masyarakat grafika hanya aktifitas milis yang terus berlangsung seiap hari. Mulai dari diskusi serius sampai yang santai-santai alias sersan dalam istilah ketua FGDforum 2008-2012, Irvan A. Noe’man.
Sebagaimana terekam dalam agenda kegiatan sekretariat, organisasi yang lahir pasca krisis ’98 ini padat dengan kegiatan misalnya menyusun berbagai program untuk persiapan FGDexpo2009 yang akan melibatkan berbagai pihak. Seperti diketahui pada penyelenggaraan expo sebelumnya, supporting event dan kegiatan activation dalam pameran menjadikan pameran ini lain dari yang lain, sehingga perlu persiapan matang jauh-jauh hari sebelumnya.
Maka tak heran kalau jarang atau belum terlihat diluar karena FGDforum sedang sibuk berbenah didalam dan mempersiapkan “pertempuran” di ajang FGDexpo2009. Meskipun sebenarnya kegiatan keluar tetap dilakukan, hanya saja intensitasnya akan meningkat jelang expo dimulai dari roadshow to campus dan forum B to B.
Reboan adalah salah satu rutinitas FGDforum-Dyandra, selain jadi ajang diskusi perkembangan grafika terkini, juga merupakan forum laporan aneka kegiatan masing-masing personal dan divisi dalam kepengurusannya di FGDexpo.
Kegiatan lain tak kalah menarik dari organisasi ini adalah mapping industri kreatif yang terus diaupdate sehingga punya kontribusi nyata dalam perannya membantu pemerintah dalam akurasi data dan pemetaan industri. Hasilnya? Kini kreatif dengan 14 sub-sektor diakui dan menjadi industri yang diandalkan.
Magno, brand radio buatan Singgih yang dibuat menggunakan material kayu dan didesain sedemikian rupa, adalah salah satu hasil aktifitas “provokasi” FGDforum. Guntur Santoso, sebagai pembeli pertama Magno bersama Irvan Noe’man membawa hasil kreatifitas local genius asal Temanggung ini pada dua peristiwa penting. Pertama di hadapan Menteri Perdagangan Marie Pangestu yang kemudian menjadi lebih tersadar akan pentingnya perhatian pemerintah terhadap industri kreatif. Kedua adalah membawa Magno memenangi sebuah kompetisi di Hongkong mengalahkan i-phone.
Momen 10 tahun kiprah FGDforum, memang tak semeriah layaknya sebuah selebrasi. Namun peran semakin mendalam pada pengembangan pendidikan kegrafikaan lebih kaya makna.
Dua bulan pasca peringatan 10 tahun kiprah FGDforum dikancah industri grafika, ditandai pula dengan peristiwa penting. Yakni pada meeting tahunan yang digelar dikawasan Sentul City. Dalam meeting tahunan ini, dibagi dalam 2 sesi yakni untuk evaluasi dan perencanaan strategis FGDexpo, serta sesi evaluasi dan perencanaan strategis FGDforum.
Ajakan Cinta Rupiah dan Regenerasi
Meeting tahunan FGDforum dan FGDexpo meninggalkan catatan menarik antara lain ajakan FGDforum untuk menjadikan rupiah tuan rumah di negeri sendiri. Dan ini menjadi komitmen panitia FGDexpo2009, misalnya dengan menerapkan transaksi pada sewa booth stand hanya dengan rupiah, dan anjuran pada exhibitor untuk menyelenggarakan transaksi dengan rupiah.
Dalam rangkaian pameran, seminar dan conference yang melibatkan peserta dalam dan luar negeri ini, kampanye kembali ke rupiah sebagai alat bayar akan sangat efektif mengingat ini adalah pameran grafika asia tenggara tersebar yang sering dijuluki sebagai Drupa-nya Asia Tenggara.
Dalam 10 tahun ini misalnya, bahan baku bijih plastik yang diproduksi oleh BUMN Pertamina dijual dengan kurs dolar. Namun Felix Hamijaya, Ketua Umum Asosiasi Industri Kemas Fleksibel Indonesia (Rotokemas) yang juga Dewan Pengarah FGDforum menyatakan pihaknya sengaja tidak ikut menjual dalam bentuk dolar, karena perilaku tersebut akan berimbas pada kurs rupiah akan semakin terpuruk. Nasionalisme yang patut diacungi jempol, namun tak pantas jika dibiarkan menjadi martir mengingat lebih dari 600.000 karyawan menggantungkan hidup disana.
Felix, berbicara di froum meeting tahunan FGDforum juga mendesak pemerintah agar memperjelas semua peraturan dalam implementasi transaksi dalam bentuk rupiah didalam negeri.
Catatan lain tak kalah penting adalah tentang regenerasi ditubuh organisasi FGDforum. Diusianya yang telah 10 tahun, butuh generasi dengan usia muda dan ide-ide segar untuk membawa organisasi ini agar dapat terus eksis dan berkembang. Sambil menunggu generasi muda tertantang masuk organisasi ini, beberapa kandidat juga akan “dilamar” untuk segera bergabung dan komitmen terhadap visi misi FGDforum.
“Padahal masuk FGDforum itu kan mudah, syaratnya masuk tidak bayar, kerja juga tidak ada yang bayar.” Seloroh Andi S. Boediman, CEO FGDexpo2009. [mahar]
No comments:
Post a Comment